Senin, 05 September 2016

JADI DOSEN KECE..SIAPA TAKUT..(PART 1)

Pemikiran sebagian besar orang bahwa profesi dosen masih menempati urutan yang bonefit, baik sebagai calon menantu atau sebagai profesi yang dianggap menjanjikan.  Terlepas dari semua pendapat tersebut seharusnya perlu pemikiran ektsra dalam memutuskan untuk menjalani profesi sebagai dosen, perlu pemikiran panjang dan perlu renungan yang benar-benar dari hati sebelum memutuskan untuk menjadi dosen. Jangan sampai merasa salah memilih profesi atau merasa tidak ikhlas karena konsekuensinya yang long life education. Kita khawatir apabila telah memutuskan untuk menjadi dosen tapi tidak bisa berperan aktif menjalankan tri darma perguruan tinggi.
Menurut UU No 15/2005 pasal 1 ayat 2, dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Bukan perkara mudah apabila kita bercermin pada undang-undang diatas semua harus selaras dan serasi. Sejalan dengan hal tersebut seorang dosen juga harus mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam setiap tindakannya, hal tersebut meliputi tiga aspek, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Apabila tiga aspek tersebut diamalkan dan dihayati oleh setiap dosen, akan dipastikan iklim pembelajaran dan pendidikan di perguruan tinggi Indonesia akan berjalan efektif dan dinamis.
Berikut ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar bisa mencapai tujuan sebagai dosen yang disenangi oleh mahasiswa dalam bahasa saya disebut dosen kece. Karna untuk tampil maksimal, mengambil hati mahasiwa selama jam pelajaran bukanlah hal yang mudah, perlu trik dan intrik yang selaras. Merujuk dari berbagai bacaan dan tontonan maka saya menjabarkan satu persatu tips dan trik sebagai berikut:
dokumentasi: Bogor, 2015

1.      Good looking
5 menit pertama menentukan 2 jam berikutnya. Dosen harus fokus untuk menarik perhatian dalam 5 menit pertama saat menginjakkan kaki di dalam kelas, bisa dengan sapaan yang bersemangat Assalamualaikum, apa kabar saudara sekalian.. (tatapan bersemagat dan penuh intonasi yang meggetarkan sebagai penanda dosen benar-benar siap di depan kelas) atau bisa juga dengan memberikan games atau memberikan suatu quotes yang mengikat perhatian mahasiswa. Cara menarik bukan hanya dari ucapan namun juga bisa lewat penampilan yang menyenagkan.
Berpenampilan menarik dan memikat bukanlah hal yang mudah, mengigat style merupakan sesuatu yang bersifat sedikit prisiple dan peribadi sekali. Intinya adalah kelas merupakan panggunya seorang dosen, Pernah saya dipesankan oleh salah satu dosen saya yang menceritakan analogi simple terlkait penampilan dosen didalam kelas. Coba saudara bayangkan Aliando, al gazali, priliy, syahrini saat di tayangkan dalam iklan televisi selama 5 menit pasti tidak semua orang berminat menontonya, ada yang saat iklan lebih tertarik mengganti chanel televisi untuk memilih siaran yang disukai.  Bayangkan jika seorang dosen yang duduk 2 jam, degan muka kusam, mata panda karna kurang tidur, baju yang tidak ada mecing-mecingnya…apakah yang akan di sampaika ke mahasiswa akan dapat dipahami oleh mahasiswa tersebut dengan baik. Atau mereka lebih memilih melihat tembok yang bisa jadi difikir lebih menarik dari pada yang berdiri di depan.
Saya sepakat 100 % dengan pendapat dosen saya tersebut, karena beliau membuktikan 2 jam di kelas beliau saya merasa kurang, saya merasa waktu 2 jam terlalu cepat, padahal beliau tidak begitu cantik secara fisik tapi saya akui beliau menarik, mempesona dan mampu merebut hati mahasiswa di setiap penggalan kata-katanya, mampu manarik fikiran kita yang tadinya lapar, ngelantur menjadi focus kembali dengan bahasa-bahasa yang ringan namun sarat makna. Menjadi pribadi yang menarik tidak harus tanpan dan cantik. Tersenyum, gunakan sapaan yang hangat, intonasi yang jelas, bahasa yang mudah di megerti, pakai pakaian yang sesuai, warna-warna yang menyejukan mata dan ambil hati audience di 5 menit pertama dengan pesona yang anda miliki.
2.      Smart dan siap
Profesi dosen memang menuntut kita harus memiliki niai yang tinggi, bahkan di berbagai kampus memiliki kriteria dosen dengan IPK minimal 3,5 itu bukan angka yang kecil. Dulu saya berfikir bahwa nilai bukanlah segalanya…saya lebih senang belajar, bereksperimen dan memahami tugas-tugas kulihan saya sesuai dengan cara belajar saya, soal hasilnya saya tidak pernah terlalu menghiraukan. Bagi saya kepintaran bukan hanya dilihat dari angka-angka saja, akan tetapi sebagai dosen harus memenuhi kriteria penilaian yang ditetapkan masing-masing PT dan tentu saja harus diimbangi oleh pengetahuan dan wawasan yang luas.
Kesiapan di dalam kelas meliputi kesiapan materi, mental dsb, So what? Nah ternyata untuk mampu berdiri dengan prima di depan kelas kita harus menyiapkan bahan ajar dengan baik, mampu berfikir dinamis dan tidak kaku, mampu membagi waktu antara memberikan pendidikan, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Siap dalam segala medan yang akan ditempuh. Tidak jarang dosen juga siap menerima mahasiswa yang bermasalah seperti broken home, putus cinta atau bahkan stress karna nilai smester yang anjlok.
3.      Humoris
Dosen yang baik tidak melulu harus berbicara ilmiah dan membosankan, bisa diselingi dengan humor-humor yang membuat mahasiswa tertawa. Taktik ini sangat penting untuk membangkitkan semangat belajar mahasiswa khususnya pada jam pelajaran siang hingga sore, dimana nutrisi sudah terkuras habis untuk berfikir.          Menurut saya humoris tidak akan membuat kita drendahkan oleh mahasiswa, tidak juga membuat kita diremehkan serta diacuhkan. Humoris disini pada dasarnay lebih kepada kemampuan dosen dalam menghidupkan suasana kelas. Dosen yang menyenangkan selalu mampu memberikan humor-humor segar, atau joke yang sesuai untuk menarik perhatian mahasiswa. Dibutuhkan jam terbang yang tinggi untuk menerpkan hal ini.
4.      Menjadi motivator
Harus dan kudu mampu menjadi motivator yang handal, bukan mau saingan sama bapak M*** T***H. Ada banyak kisah orang-orang sukses yang menjadi bangkit dan bersemangat karena motivasi kecil atau kata-kata yang mungkin kita bisa lupakan, akan tetapi tanpa kita sadari hal itu bisa membakar semangat orang lain hingga bertahun-tahun kedepan. Kata-kata yang mampu memberikan inspirasi, memberikan semangat untuk berani melangkah. Menjadi dosen juga siap untuk menjadi tempat curhatan mahasiswa dengan segudang permasalahan hidupnya. Intinya jangan baper, karena berbahaya sekali apabila mendengarkan curahan hati mahasiswa dan kitanya yang sedih sampai menangis tersedu-sedu. hahha..

Sekian dulu tips singkat dari saya semoga bermanfaat… intinya jadi diri sendiri, menjalani dengan sepenuh hati, selalu menjadi yang terbaik di manapun kita berada dan apapun profesi kita.





Minggu, 04 September 2016

Jambi, Mendalo 2010.
UPACARA BESALE PADA SUKU ANAK DALAM

Upacara besale merupakan upacara yang dilakukan oleh suku anak dalam (SAD) pada saat ada anggota keluarga yang mengalami sakit (biasanya sakit parah) dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit yang di derita. Upacara ini telah dilakukan turun temurun dari nenek moyang SAD sehingga menjadi tradisi yang sering dilakukan SAD apabila ada salah satu anggota keluarganya yang menderita penyakit.
Menurut ketua adat desa senami dusun 3 upacara besale berasal dari daerah Mentawak Di daerah Sarolangun. Upacara besale di pandu oleh seorang pawang atau dukun yang di percaya memiliki ilmu yang turun-temurun yang nantinya akan menari dan bernyanyi membacakan jampijampi yang ditujukan untuk orang yang sedang sakit tersebut. Sang dukun menggunakan pakaian yang berwarna putih yang terdiri dari celana panjang yang berwana putih, penutup kepala dari kain putih yang dililitkan ke kepala sang dukun dilengkapi dengan tudung yang terbuat dari kain putih. Perlengkapan lainya seperti tenggiring yaitu berupa lonceng yang terbuat dari kuningan yang bersuara nyaring. Mangkuk kecil 2 buah tempat air jampijampian. Diujung kain putih terdapat pera yaitu ujung kain yang dipercaya bisa untuk mengobati anak-anak SAD yang sakit, dengan cara mencelupkan pera kedalam air dan air dari pera tersebut di teteskan ke mata anak yang sakit. Semua peralatan diatas di simpan dalam tempat yang terbuat dari anyaman rotan dan semua peralatan tersebut berusia lebih dari 100 tahun yang di turunkan dari nenek moyang dari masyarakat SAD.
Perlatan yang digunakan rumah-rumah kecil yang terbuat dari kayu dan anyam-anyaman dari rotan, burungburungan yang terbuat dari daun kelapa yang diletakan dia atas rumah-rumahan, daun mengkuang dan daun rumbai. Burung-burungan yang di anyam dari berbagai daun tersebut berjumlah 19 dengan nama yang berbeda diantaranya ada kelancang, garudo, sirih semah, pedang, d’mang, laying, denak, emai, ranyunai dan beberapa nama-nama burung lainya. Syarat-syarat lain yang harus di buat yaitu sesajian yang terdiri dari berbagai macam makanan yang juga diletakan di dalam rumah-rumahan yang telah di terdiri dari ayam panggang, telor, gelamai dan makanan lainya yang terbuat dari gula merah, gula putih, beras ketan, beras, kelapa, telor ayam, bawang merah dll. Uniknya masakan yang di buat tersebut memiliki nama-nama yang unik pula diantaranya ada juanda, caco serabi, penganan pepuntir, buah bedaro,nasi kuning, nasi ketan putih dan lain sebagainya yang terdiri dari 18 jenis makanan.
Dalam upacara adat besale di percaya bahwa apabila salah satu syarat dalam pembuatan upacara tidak di penuhi maka pengobatan yang dilaksanakan tidak begitu manjur bahkan dapat membuat arwah-arwah marah. Dukun yang mengasuh upacara ini dalam kondisi tidak sadarkan diri dan melantunkan lagu-lagu gaib yang tidak di sadari oleh si dukun terrsebut saat menyanyikanya. Boleh dikatakan pada saat melakukan tarian-tarian dan nyanyian dukun dibawah pengaruh arwah-arwah yang masuk ke dalam tubuhnya. Bait lagu sebagai pembuka upacara adat besale ini adalah: Betinjak dibungin baru sebiji Dijanjam baru setitik Angin baru serembus Beteduh di langit selebar payung Lagu-lagu yang di nyanyikan terus berlangsung selama semalam dalam kondisi seperti ini dukun dilarang makan, dukun menari-nari mengelilingi orang yang sakit yang duduk atau berbaring di bawah rumah-rumahan yang di buatsebelumnya, dengan mengibaskan bunga pinang yang di celupkan air yang telah dijampi-jampi kepada orang yang sakit tersebut sang dukun terus bernyanyi tanpa sadarkan diri diiringi oleh tabuhan gendang dari beberapa suku anak dalam lainya.
Dana yang di butuhkan untuk melaksanakan upacara besale ini mulai dari 1.500.000-2.500.000 jumlah uang yang tidak sedikit untuk sebuah upacara adat sebagai media untuk menyembuhkan orang yang sakit, dengan kondisi keterbatasan kemampuan untuk melaksanakan upacara besale tersebut tidak jarang SAD hanya mampu membawa keluarganya ke puskesmas untuk di obati dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak apabila mereka harus melaksanakan upacara besale. Terkadang upacara yang telah dilaksanakan tidak mendatangkan kesembuhan bagi orang yang diobati, menurut pengakuan dukun hal ini terjadi karena kurang lengkapnya sesajian yang di buat.
Dukun yang juga merupakan ketua adat sangat disegani di kalangan SAD, dan untuk menjadi seorang dukun yang kelak menggantikan beliau dibutuhkan orang yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Untuk menjadi seorang dukun harus bertempur dengan guru yang merupakan dukun yang akan memberikan ilmunya dengan menggunakan buah pinang muda dan pinang yang sudah masak. Namun, sebelumnya telah dilaksanakan pertapaan dengan berbagai syarat yang telah ditentukan. Apabila sang murid telah kebal terkena pecutan dari pinang muda dan telah mampu melewati berbagai tantangan selama menuntut ilmu yang telah diberikan maka sang dukun muda bisa menggantikan dukun yang sebelumnya dalam memandu upacara besale, mengobati orang yang sakit lainya.

Kenangan waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN Tematik) UNJA 2010
Sumber : Pemangku Adat Bapak Samin

Dusun III Senami .

MANFAAT JAGUNG MANIS UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Jagung manis (Zea mays saccharata) bisa dikonsumsi sebagai sayur atau jagung bakar. Jagung manis juga memiliki nilai jual cukup tinggi di pa...