Minggu, 04 September 2016

Jambi, Mendalo 2010.
UPACARA BESALE PADA SUKU ANAK DALAM

Upacara besale merupakan upacara yang dilakukan oleh suku anak dalam (SAD) pada saat ada anggota keluarga yang mengalami sakit (biasanya sakit parah) dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit yang di derita. Upacara ini telah dilakukan turun temurun dari nenek moyang SAD sehingga menjadi tradisi yang sering dilakukan SAD apabila ada salah satu anggota keluarganya yang menderita penyakit.
Menurut ketua adat desa senami dusun 3 upacara besale berasal dari daerah Mentawak Di daerah Sarolangun. Upacara besale di pandu oleh seorang pawang atau dukun yang di percaya memiliki ilmu yang turun-temurun yang nantinya akan menari dan bernyanyi membacakan jampijampi yang ditujukan untuk orang yang sedang sakit tersebut. Sang dukun menggunakan pakaian yang berwarna putih yang terdiri dari celana panjang yang berwana putih, penutup kepala dari kain putih yang dililitkan ke kepala sang dukun dilengkapi dengan tudung yang terbuat dari kain putih. Perlengkapan lainya seperti tenggiring yaitu berupa lonceng yang terbuat dari kuningan yang bersuara nyaring. Mangkuk kecil 2 buah tempat air jampijampian. Diujung kain putih terdapat pera yaitu ujung kain yang dipercaya bisa untuk mengobati anak-anak SAD yang sakit, dengan cara mencelupkan pera kedalam air dan air dari pera tersebut di teteskan ke mata anak yang sakit. Semua peralatan diatas di simpan dalam tempat yang terbuat dari anyaman rotan dan semua peralatan tersebut berusia lebih dari 100 tahun yang di turunkan dari nenek moyang dari masyarakat SAD.
Perlatan yang digunakan rumah-rumah kecil yang terbuat dari kayu dan anyam-anyaman dari rotan, burungburungan yang terbuat dari daun kelapa yang diletakan dia atas rumah-rumahan, daun mengkuang dan daun rumbai. Burung-burungan yang di anyam dari berbagai daun tersebut berjumlah 19 dengan nama yang berbeda diantaranya ada kelancang, garudo, sirih semah, pedang, d’mang, laying, denak, emai, ranyunai dan beberapa nama-nama burung lainya. Syarat-syarat lain yang harus di buat yaitu sesajian yang terdiri dari berbagai macam makanan yang juga diletakan di dalam rumah-rumahan yang telah di terdiri dari ayam panggang, telor, gelamai dan makanan lainya yang terbuat dari gula merah, gula putih, beras ketan, beras, kelapa, telor ayam, bawang merah dll. Uniknya masakan yang di buat tersebut memiliki nama-nama yang unik pula diantaranya ada juanda, caco serabi, penganan pepuntir, buah bedaro,nasi kuning, nasi ketan putih dan lain sebagainya yang terdiri dari 18 jenis makanan.
Dalam upacara adat besale di percaya bahwa apabila salah satu syarat dalam pembuatan upacara tidak di penuhi maka pengobatan yang dilaksanakan tidak begitu manjur bahkan dapat membuat arwah-arwah marah. Dukun yang mengasuh upacara ini dalam kondisi tidak sadarkan diri dan melantunkan lagu-lagu gaib yang tidak di sadari oleh si dukun terrsebut saat menyanyikanya. Boleh dikatakan pada saat melakukan tarian-tarian dan nyanyian dukun dibawah pengaruh arwah-arwah yang masuk ke dalam tubuhnya. Bait lagu sebagai pembuka upacara adat besale ini adalah: Betinjak dibungin baru sebiji Dijanjam baru setitik Angin baru serembus Beteduh di langit selebar payung Lagu-lagu yang di nyanyikan terus berlangsung selama semalam dalam kondisi seperti ini dukun dilarang makan, dukun menari-nari mengelilingi orang yang sakit yang duduk atau berbaring di bawah rumah-rumahan yang di buatsebelumnya, dengan mengibaskan bunga pinang yang di celupkan air yang telah dijampi-jampi kepada orang yang sakit tersebut sang dukun terus bernyanyi tanpa sadarkan diri diiringi oleh tabuhan gendang dari beberapa suku anak dalam lainya.
Dana yang di butuhkan untuk melaksanakan upacara besale ini mulai dari 1.500.000-2.500.000 jumlah uang yang tidak sedikit untuk sebuah upacara adat sebagai media untuk menyembuhkan orang yang sakit, dengan kondisi keterbatasan kemampuan untuk melaksanakan upacara besale tersebut tidak jarang SAD hanya mampu membawa keluarganya ke puskesmas untuk di obati dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak apabila mereka harus melaksanakan upacara besale. Terkadang upacara yang telah dilaksanakan tidak mendatangkan kesembuhan bagi orang yang diobati, menurut pengakuan dukun hal ini terjadi karena kurang lengkapnya sesajian yang di buat.
Dukun yang juga merupakan ketua adat sangat disegani di kalangan SAD, dan untuk menjadi seorang dukun yang kelak menggantikan beliau dibutuhkan orang yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Untuk menjadi seorang dukun harus bertempur dengan guru yang merupakan dukun yang akan memberikan ilmunya dengan menggunakan buah pinang muda dan pinang yang sudah masak. Namun, sebelumnya telah dilaksanakan pertapaan dengan berbagai syarat yang telah ditentukan. Apabila sang murid telah kebal terkena pecutan dari pinang muda dan telah mampu melewati berbagai tantangan selama menuntut ilmu yang telah diberikan maka sang dukun muda bisa menggantikan dukun yang sebelumnya dalam memandu upacara besale, mengobati orang yang sakit lainya.

Kenangan waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN Tematik) UNJA 2010
Sumber : Pemangku Adat Bapak Samin

Dusun III Senami .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANFAAT JAGUNG MANIS UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Jagung manis (Zea mays saccharata) bisa dikonsumsi sebagai sayur atau jagung bakar. Jagung manis juga memiliki nilai jual cukup tinggi di pa...