Sapaan hangat sehangat
sinar mentari pagi, itulah yang berusaha aku terapkan sebelum aku melangkahkan
kaki menjumpai mahasiswaku di kelas.
Tidak peduli seberapa banyak masalahku, tanggal berapa saat itu (tanggal muda
atau tanggal tua) hahaha, aku berusaha
selalu tampil prima dan maksimal.
Kelas ini aku juliki kelas Kece (baca: ke to the ce)
K = Kreatif mahasiswanya
E = Enak untuk diajak berdiskusi
C = Cepat menagkap pelajaran yang diberikan
E= Emang mereka sangat menyenangkan.
Kelas ini berisi lebih
dari 30 mahasiswa, kebetulan kami mendapatkan ruangan yang cukup panas dan pengap, apalagi jam mengajar mulai dari pukul 10 sampai 12. Aku akui ini
adalah kendala yang cukup berarti, akan tetapi bagiku semua keadaan itu tidak
begitu berpengaruh asalkan mereka enjoy, happy dan menikmati selama mengikuti
proses pembelajaran.
Semua keterbatasan dan
kendala yang ada bukanlah hambatan untuk maju. Aku bertekat membuat semua
menjadi berbeda, membuat mereka bersemangat, tidak bosan dan membuat mata
mereka tertuju padaku sampai akhir pelajaran. Target yang cukup tinggi bukan?
mengingat jam terbang mengajarku baru seumur toge. Tapi tidak ada salahnya
untuk mencoba dan berusaha. Yakin bahwa cinta mampu merubah segalanya.
Eakk….eakk…
Aku ingin membagi
sedikit rahasia kebahagiaan ku hari ini...
Bagiku mereka anak yang
manis dengan berbagai macam karekater, latar belakang dan tingkah polah yang
terkadang membuat vertigo kumat atau bahkan bisa membuatku tersenyum geli.
Mereka begitu unik, ada yang selalu ingin berbicara ngawur ngidul, ada yang
pemalu, ada yang suka berbisik-bisik tetangga ada juga yang selalu ingin
mengemukakan pendapat. Semua seperti ramuan jamu kesehatan semakin komplit
semakin menyehatkan. Semakin banyak karakter yang aku temukan maka aku semakin
bersemangat berbagi ilmu.
Bahagia itu sederhana,
inilah ungkapan yang tepat untukku saat ini. Rasanya lelah ini terbayarkan. Berdiri
2 jam di depan kelas, mondar mandir memakai high hills kesayangan, itu tidaklah
mudah. Pulang kerumah kaki ini seperti mau copot. Itu hanya kendala teknis dan
tidak ada artinya sekarang.
Aku hanya mampu
tersenyum sesekali mengusap air mataku, baper, melankolis atau apalah bahasa
yang tepat mengambarkan suasana hatiku saat itu. Sistem ujian yang sengaja aku
desain simple dan mematikan mampu mereka lewati, setiap soal hanya diberi waktu
3 sampai 5 menit..hemm benar-benar di bawah tekanan. Semua aku lakukan karena aku tidak toleransi
dengan segala bentuk kebohongan. Aku mengingikan nilai murni tanpa kepalsuan. Belum lagi tugas-tugas yang lumayan buat mereka. Hasilnya awesome semua mendapatkan nilai yang memuaskan.
Mereka telah menunjukkan
bahwa mereka mampu, sesuai dengan ekspektasiku sebelumnya.
Membaca hasil evalusi
yang mereka buat untukku…sangat luar biasa, mereka yang kewalahan mengikuti speed mengajarku yang 100 km/jam. Mereka berani mengemukakan
pendapat dan mereka memberikan pelajaran berharga untukku agar aku bisa lebih
baik lagi. Meminimalisir kelemahan, kendati tidak ada orang yang sempurna setidaknya
kita telah berusaha melakukan yang terbaik.
Satu hal yang harus
kita yakini bahwa kita mampu. Sebagai
pendidik kita harus bisa memotivasi dan percaya akan kemampuan anak didik kita.
Last quotes “Lakukan dengan tulus dan
cintai apapun pekerjaan kita, serta lakukan dengan sepenuh hati”.
Jambi, 21 Oktober 2016 untuk mahasiswa baru (KECE) kelas E
note@ Kalian pasti bisa